Assalamu'alaikum . . Wr. Wb. . Selamat Datang Di Ma’had Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk-Garut_Mohon Maaf Apabila Terdapat Kesalahan Wassalam . .

« Inilah pendamping hidupku

Posted by Ayub Cibiuk 02.33, under | No comments

Inilah Pendamping Hidupku ( 6 )
6. Wanita yang suka memberi dan rela berkorban
Yaitu wanita yang tidak mementingkan dirinya sendiri dan lebih mengutamakan suaminya, ridho suaminya dia dahulukan dari pada ridhanya, dan apabila ia kehilangan suaminya seakan-akan ia kehilangan udara untuk ia bernafas.

Istri Sholelah tidak akan mengatakan “ aku”, “untukku” dan sebagainya yang menggambarkan keegoisannya. Akan tetapi setiap tindakannya memancarkan cahaya pengorbanan, ia dahulukan kepentingan suaminya dan ikhlas berkorban agar suaminya tidak menderita, sabar atas segala penderitaan agar ia tidak menyakitinya.
Ibn Jauzy rahimahullah dalam kitab Ahkam an Nisa’ berkata : “ selayaknyalah bagi seorang istri yang berakal, apabila ia mendapatkan pasangannya seorang yang sholeh dan cocok dengannya untuk bersungguh-sungguh menggapai ridhonya dan menjauhi segala hal yang menyakitinya, karena kapan saja istri tersebut menyakitinya atau melakukan apa pun yang dibencinya maka akan berakibatkan kejenuhan suaminya pada dirinya dan apabila ada kesempatan bisa saja ia meninggalkannya dan memilih istri selainnya.
Istri yang mengerti akan apa-apa saja yang disukai maupun dibenci suaminya baik itu berupa perkataan dan perbuatan akan mengantarkannya kepada kebahagiaan rumah tangganya.
Syuraih, seorang hakim yang baru menikah dengan seorang wanita dari Bani Tamim bercerita, “ ketika aku berwudhu, aku dapatkan istriku wudhu bersamaku dan ketika aku sholat ia juga ikut sholat dibelakangku, hingga ketika di akhir sholat aku berdo’a agar ia menjadi pelita hidupku yang diberkahi, agar Allah juga memberikanku kebaikannya dan menjauhiku dari keburukannya. Kemudian aku tutup dengan tahmid dan pujian untuk-Nya. Lalu istriku berkata “ aku adalah wanita yang masih asing bagimu, bolehlah kiranya engkau katakan kepadaku apa yang kau sukai agar aku hadirkan untukmu dan katakan juga apa-apa saja yang tidak engkau sukai agar aku menjauhinya darimu. Kemudian aku katakan padanya “ aku suka ini dan benci ini “.
Istriku bertanya lagi “ apakah engkau suka bila keluargaku mengunjungimu? Aku adalah seorang hakim dan aku khawatir kalau aku membuat mereka tidak betah disampingku, jawabku. Lalu ia bertanya lagi, “ siapa saja dari para tetangga kita yang kau inginkan mereka mengunjungimu? Lalu aku jawab siapa saja yang kuinginkan.
Syuraih berkata, “ sejak itu aku tinggal bersamanya dengan harmonis dan penuh kebahagiaan dan kemesraan, hingga pada suatu hari ketika aku kembali ke rumahku, aku dapatkan seorang wanita tua yang sedang menasehati istriku, lalu aku bertanya, “ Siapa ini ?” ibuku ( jawab istriku ), lalu ibu tersebut bertanya, “ bagaimana keadaanmu dan istrimu ?” ia adalah istri terbaikku ( jawabku ), ibu itu berujar lagi, “ apabila kau dapatkan istrimu berbuat kesalahan maka pukullah ia”.
Syuraih berkata”, sejak saat itu ibunya mengunjungi kami setahun sekali hanya untuk menasehati anaknya, dan sejak aku tinggal bersama istriku tersebut selama dua puluh tahun aku tidak pernah memarahinya kecuali sekali dan itupun karena kesalahanku sendiri, aku telah mendzaliminya.
Inilah contoh teladan yang menggambarkan istri sholehah yang mendahulukan ridho suaminya dari pada ridhonya dan keinginannya diatas dirinya.
Salah satu faktor yang mengakibatkan retaknya rumah tangga hingga berujung pada perceraian adalah durhakanya istri terhadap suaminya, dan salah satu penyebab tumbuhnya kebahagiaan di rumah tangga adalah ketaatan sang istri kepada suaminya.
Tidak diragukan lagi bahwasanya ketaatan seorang istri akan memelihara existensi rumah tangga dari kehancuran. Dan membuat suaminya lebih mencintainya, menjalin hubungan keakraban dan kasih sayang dengannya. Suami adalah pintu bagi sang istri untuk masuk ke surga dengan ketaatanya atau juga ke neraka dengan kedurhakaan.
Kehidupan berpasangan hendaknyalah dibarengi saling memahami, dialog dan musyawarah, akan tetapi wajiblah bagi suami untuk berdiri sebagai pemimpin keluaga, sebagaimana firman Allah swt dalam surat an Nisa’ ayat 34: “ Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita”
Hendaklah juga bagi seorang istri yang cerdas mengetahui bahwa semua laki-laki tidak menginginkan wanita yang suka membantah dan berdebat dengannya dalam segala hal serta berbeda dengannya dalam hal-hal yang disukainya. Kadangkala kalau saja ia tidak menthalaqnya, ia akan hidup dengan wanita tersebut dengan diluputi awan kelam berkabutkan kesedihan, muram dan kebencian. Hingga akhirnya ia tidak akan pernah melihat wajah riang suaminya, rumahnya yang kehilangan hangatnya kasih sayang, anak-anaknya yang lari darinya akibat perceraian, dan hancurnya harga dirinya akibat menjanda, atau tetap tinggal di rumahnya bersama suaminya tapi terbelenggu setiap harinya dengan rantai pertengkaran dan terbakar dengan api permusahan.
Istri yang pintar adalah yang membiasakan diri untuk selalu berlemah lembut, tenang dan baik hati. Seperti yang digambarkan oleh Rasulullah dalam haditsnya bahwasanya istri sholehah itu adalah pemelihara keharmonisan rumah tangga suaminya, apabila suaminya memandangnya maka didapatinya wajah yang menyejukkan hatinya dan menyenangkannya, mentaati apa yang diperintahkan kepadanya dan apabila suaminya tidak ada, ia akan berusaha menjaga kehormatannya dan harta suaminya.

0 komentar:

Posting Komentar

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive