PROFIL
PONDOK PESANTREN AL-FURQON MUHAMMADIYAH
CIBIUK – GARUT
I. IDENTITAS
1. Nama Pondok Pesantren : Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk
2. Alamat
a. Jalan : Pulo Baru No. 01
b. Desa : Cibiuk Kaler
c. Kecamatan : Cibiuk
d. Kabupaten : Garut
e. Propinsi : Jawa Barat
3. Telepon : (0262) 438 486
4. Email : al-furqonmuhammadiyah_cibiuk@yahoo.com
4. Kode Pos : 44193
5. Tahun didirikan : 1964
6. Organisasi Pengelola : Persyerikatan Muhammadiyah
II. PERSONALIA PIMPINAN
No | Jabatan | N a m a | Keterangan |
1. | Pembina | Prof. Dr. Makhmud Syafei, MA | PWM Jawa Barat |
2. | Penasihat | Ust, Muhammad Yunus, S.Pdi | PDM Garut |
2. | Pimpinan Umum | Ust, Yanto Asyatibi, S.Thi | |
3. | Wakil Pimpinan | Ust, Moh. Dahlan, S.Ag | |
4. | Sekretaris | Ust, Toni Ardi, S.PdI | |
5 | Pemb. Bid. Pendidikan | Ust, Asep Saepudin | |
6. | Pemb. Bid. Keuangan | Gunawan Fauzi, S.PdI | |
7. | Pemb. Bid. Administrasi | Marwah Nurazizah, S.Pd | |
8. | Pemb. Bid. Sarana | Moh. Dahlan, S.Ag | |
III. LATAR BELAKANG BERDIRINYA
1. Bermula dari rindunya masyarakat kampung akan kehadiran figur ulama yang benar-benar mumpun dibidang Agama, untuk memberikan arahan dan bimbingan yang sifatnya kontinu.
2. Kondisi riil di daerah, terjadi krisis ulama Muhammadiyah yang mampu membaca Kitab kuning sebagai prasyarat untuk mengkaji hukum-hukum syari’at Islam, padahal dinamika hukum Kontemporer setiap saat muncul seiring dengan perubahan jaman semakin cepat dan tak terkontrol.
3. Sebagai perwujudan dari firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah ayat 123, yang menegaskan perlu adanya suatu kelompok yang bertafaqquh fiddin agar nantinya berfungsi sebagai “Munzir” ditengah-tengah masyarakat.
IV. TUJUAN DIDIRIKANNYA
1. UMUM
Untuk memenuhi kebutuhan persyerikatan Muhammadiyah pada khususnya sebagai gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dalam komunitas kaum muslimin.
2. KHUSUS
Untuk mencetak kader ulama yang mampu dan sanggup:
2.1 Memahami dan menyelidiki Al-Qur’an dan Sunnah menurut kaidah-kaidahnya.
2.2 Mengambil dan menentukan hukum Islam yang tepat dan benar
2.3 Memilih dan menetapkan Hukum yang paling rajih diantara hukum-hukum yang telah ada dan berkembang
2.4 Menjaga, memelihara dan mengarahkan persyerikatan Muhammadiyah agar tetap berfungsi sebagai gerakan” Amar Ma’ruf Nahyi Munkar”.
V. NAMA PONDOK (MA’HAD)
Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk, berorientasi sebagai Lembaga pendidikan kader Ulama yang militan serta mampu mengaktualisasikan keilmuannya pada wilayah kehidupan yang dinamis.
Al-Furqon diambil dari istilah Al-Qur’an, yaitu “ Pemisah antara hak dan bathil”. Sebuah nama yang mengamanatkan agar selalu mengedepankan sikap amanah, fathonah dan siddiq. Sehingga santri selalu diarahkan pada sikap kejujuran dan adil.
VI. PELAKSANAAN (PENGELOLAAN)
Pimpinan persyerikatan membentuk “Badan Khusus” bernama Badan Pelaksana Harian (BPH) sebagai institusi yang mengelola Pondok dan bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibiuk.
VII. JENJANG PENDIDIKAN
Masa pendidikan di Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk walaupun sistemnya memakai Sistem Tradisional (salaf), namun metodologi pembelajaran memakai sistem kelas, dimana Santri dinyatakan lulus apabila mereka telah menempuh 6 tahun masa belajar, Yakni: mulai Kelas I sampai kelas VI. Yaitu mulai dari kelas 1 sampai kelas VI pada setiap jenjangnya ditentukan oleh evaluasi pendidikan yang selalu dilaksanakan pada setiap pertengahan semester dan akhir semester, bahkan khususnya untuk kelas VI yang akan mengakhiri masa studinya diwajibkan untuk membuat makalah yang menyangkut permasalahan hukum agama dan dipersentasikan dihadapan guru-guru senior.
Pada tahun 2000, Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk mendapatkan legitimasi dari Majlis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah Cibiuk untuk mengelola Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Cibiuk, maka diawali tahun pelajaran 1999 – 2000, MTs. Muhammadiyah Cibiuk resmi menjadi bagian dan tanggung jawab Pondok Pesantren dan sistem pendidikannya pun mengalami sedikit perubahan dengan menyeimbangkan kurikulum Diknas dan Depag, dan anak didik diwajibkan untuk mondok dipesantren. Disamping itu pada tahun 2006 didirikan Pula SMP Muhammadiyah Plus Cibiuk, hal itu dimaksudkan untuk menampung santri yang berminat melanjutkan pendidikan formalnya di sekolah Menengah Pertama, adapun kurikulumnya memadukan sistem pendidikan Nasional 100% dan Pendidikan Agama 100%
Keterangan:
1. Untuk Tingkat Takhosus, mereka yang sudah mendaftarkan diri dan memenuhi segala ketentuan dan peraturan Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk
2. Santri yang telah mengenyam pendidikan selama 6 tahun diwajibkan untuk mengabdi di Pondok Pesantren Al-Furqon selama 2 tahun , hal itu dimaksudkan untuk memberikan bimbingan dan pengajaran pada santri-santri yang baru, sehingga bilamana mereka kembali pada masyarakat sudah dapat ilmu bagaimana mengelola dan mengayomi masyarakat.
3. Untuk santri yang hanya mengkaji ilmu agama(Takhosus), mereka pun dikenalkan dengan pengenalan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan dimasukannya Bahasa Inggris dan pendidikan keterampilan Komputer sebagai bagian dari kurikulum yang harus dicapai.
4. Adapun untuk kelas santri yang mengenyam pendidikan formal (Sekolah Plus). Di Pondok Pesantren Al-Furqon telah dibuka sekolah yaitu, MTs. Muhammadiyah Cibiuk, SMP Muhammadiyah Plus Cibiuk dan SMA Muhammadiyah Plus Cibiuk Mereka disuguhkan dengan kurikulum yang seimbang, yaitu pendidikan Agama dari Depag 100 % dan pendidikan Umum (Diknas) 100%.
IIX. KURIKULUM
Sifat dari kurikulum Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk terbagi kedalam dua kelompok , yaitu:
1. Santri takhosus, adalah mereka yang hanya belajar di Pondok Pesantren Al-Furqon dan tidak dibarengi pendidikan formal. Kurikulum santri takhosus ini pada dasarnya mereka tiap tahun harus bisa menguasai kitab-kitab yang telah dipelajarinya dan sebagai bahan evaluasi Pondok Pesantren Al-Furqon selalu mengadakan test semester ganjil dan genap. Namun walaupun mereka santri yang tidak mengenyam pendidikan formal mereka diwajibkan untuk mengikuti kursus komputer dan Bahasa inggris.
2. Santri yang belajar pada MTs. Muhammadiyah Cibiuk SMP Muhammadiyah Plus Cibiuk dan SMA Muhammadiyah Plus Cibiuk, adalah santri yang belajar pada Madrasah Tsanawiyah dan kurikulumnya adanya pemaduan antara Kurikulum sekolah dan Pondok Pesantren. Sehingga waktu belajarnya pun tidak dibatasi sampai selepas dzuhur, namun sampai malam hari.
3. Santri yang belajar pada pendidikan salafiyah, adalah santri yang tidak melanjutkan pada pendidikan Formal.
IX. KBM (KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR)
Waktu kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk dibagi kedalam 4 (empat) waktu, yaitu: Shubuh, siang, Sore dan malam, dengan rincian sebagai berikut:
7.1. Shubuh, pukul = 05.00 – 06.20
7.2. Siang, pukul = 07.00 – 11.45
7.3. Sore, pukul. = 15.30 – 17.20
7.4. Malam, pukul, = 19.30 – 20. 15
Keterangan:
1. Waktu-waktu kegiatan belajar mengajar itu diatur diluar waktu sholat fardu, hal itu dilaksanakan agar santri dapat melaksanakan sholat berjamaah di Masjid.
2. Adapun Santri yang mengenyam pendidikan SMA/Aliyah mereka belajar di Pondok dimulai dari Pukul, 14.00 hal itu disebabkan karena pagi harinya mereka belajar disekolah.
3. Waktu-waktu istirahat dari kegiatan belajar mengajar di Kelas, dipergunakan untuk keperluan makan dan pekerjaan lainnya;
3.1 antara pukul 06.20 – 07.00 : sarapan pagi, mandi Pagi
3.2 antara pukul 13.00 – 15.30 : Makan Siang, Istirahat siang
3.3 antara pukul, 18.30 – 19.30 : Makan Malam
X. KEADAAN SANTRI
a. Santri Takhosus
No. | Kelas | Jml. Kelas | Jenis Kelamin | Jumlah. | |
Laki -Laki | Perempuan | ||||
01. | I | 1 | 20 | 21 | 41 |
02. | II | 1 | 18 | 20 | 38 |
03. | III | 1 | 16 | 19 | 35 |
04. | IV | 1 | 18 | 20 | 38 |
05. | V. | 1 | 20 | 17 | 37 |
06. | VI. | 1 | 19 | 18 | 37 |
Jumlah | 6 | 111 | 115 | 226 |
b. Santri terpadu ( MTs. Muhammadiyah cibiuk)
No. | Kelas | Jml. Kelas | Jenis Kelamin | Jumlah. | |
Laki -Laki | Perempuan | ||||
01. | I | 1 | 67 | 54 | 118 |
02. | II | 1 | 59 | 62 | 121 |
03. | III | 1 | 44 | 48 | 92 |
| Jumlah | 3 | 170 | 164 | 334 |
c. Santri terpadu (SMP Muhammadiyah Plus Cibiuk)
No. | Kelas | Jml. Kelas | Jenis Kelamin | Jumlah. | |
Laki -Laki | Perempuan | ||||
01. | I | 3 | 65 | 71 | 136 |
02. | II | 2 | 36 | 45 | 81 |
03. | III | 2 | 39 | 45 | 84 |
| Jumlah | | | | 301 |
XI. KEADAAN GURU DAN PEGAWAI
No | Jabatan | Jenis Kelamin | Jumlah | |
Laki – Laki | Perempuan | |||
01. | Pimpinan Umum | 1 | - | 1 |
02. | Wakil Pimpinan | 1 | - | 1 |
03. | Pembimbing | 3 | 1 | 4 |
04. | Dewan Guru | 11 | 3 | 14 |
05. | TU | 1 | 1 | 2 |
06. | Pegawai Dapur | 1 | 3 | 4 |
07. | Pegawai Kebersihan | 1 | - | 1 |
Jumlah | 19 | 8 | 27 |
XII. KEADAAN SARANA DAN PRASARANA
No. | Jenis Ruangan | Jumlah |
01 | Ruang Kelas | 3 |
02. | Ruang Kantor | 1 |
03. | Dapur Umum | 1 |
04. | Masjid jamie | 1 |
05. | Ruang Kelas | 3 |
06. | Rumah Pimpinan | 1 |
07. | Asrama Putra | 4 |
08. | Asrama Putri | 4 |
09. | WC Putra | 2 |
10. | WC. Putri | 1 |
11. | Laboratorium Komputer | 1 |
12. | Perpustakaan | 1 |
13. | Lapangan Bola Basket | 1 |
14. | Lapangan Tenis Meja | 1 |
XIII. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-FURQON MUHAMMADIYAH CIBIUK.
Pondok Pesantren berbeda dengan lembaga-lembaga pendidikanya, pesantren memiliki corak dan ciri khas tersendiri dalam pendidikannya, baik latar belakang didirikanya, tujuan maupun peminat yang terbatas hanya kalangan tertentu saja, perbedaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Pesantren didirikan karena sebuah kebutuhan masyarakat, pada kenyataannya apabila disuatu daerah jarang adanya lembaga pendidikan pesantren maka konsekwensinya moralitas kehidupan masyarakat tersebut sulit terjamah dan terkontrol oleh aturan agama.
2. Sebuah lembaga pendidikan kader, pesantren dituntut untuk mempersiapkan kader ulama yang mampu mengaktualisasikan berbagai persoalan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu Pesantren dalam menyiapkan kader tersebut, tak hanya dibekali oleh pola pendidikan ala kadarnya, namun sesuai dengan tuntutan jaman, pesantren harus mampu mengimbangi kualitas yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan lainnya.
3. Peminat yang memasukan anaknya ke pesantren kebanyakan dari kalangan tertentu, ialah mereka yag dikatagorikan sebagai masyarakat ekonomi lemah, namun dari segi keseriusan dan kesemangatan mereka dalam menuntut ilmu tidaklah kalah dengan mereka yang mampu. Oleh karena itu diperlukan pihak ketiga atau orang tua asuh atau sejenisnya.
4. Sarana dan prasarana yang ada sudah tidak muat lagi menampung jumlah santri yang ada sehingga bila Tahun Ajaran Baru tiba maka permasalahan yang amat krusial adalah menempatkan santri baru diruangan yang sudah tidak memadai lagi, sehingga hal itu akan menghambat keberjalanan pendidikan di Pondok Pesantren Al-Furqon.
Oleh karena itu melaui proposal yang sangat sederhana ini kami mencoba menawarkan kembali kepada instansi terkait Khususnya Departemen Agama sebagai instansi yang bersentuhan langsung dengan Pendidkan Pondok Pesantren untuk membantu kami guna Pembangunan dan Pengembangan Pondok Pesantren kami, sehingga persoalan yang selama ini menghambat pendidikan bisa teratasi dengan baik
XIV. PENUTUP
Demikianlah gambaran umum pondok kami sampaikan untuk melengkapi proposal ini semoga bisa dijadikan pertimbangan Atas perhatian dan pertimbangannya kami ucapkan terima kasih
Jazakumullahu Khairon Katsiiro
Pondok Pesantren Al-Furqon
Muhammadiyah Cibiuk
Pimpinan Umum,
Ust, Yanto Asyatibi, S.ThI
KURIKULUM PONDOK PESANTREN AL-FURQON
MUHAMMADIYAH CABANG CIBIUK
TAHUN PELAJARAN 2009 – 2010
NO | BIDANG STUDY | K E L A S | KET. | |||||
I | II | III | IV | V | VI | |||
I. | NAHWU | | | | | | | |
| a. Jurumiyah | 4 | - | - | - | - | - | |
| b. Mutamimmah | - | 4 | - | - | - | - | |
| c. Al-Fiyah | - | - | 4 | 4 | 4 | 4 | |
II. | TAFSIR | | | | | | | |
| a. Jalalain | - | - | - | 2 | 2 | - | |
| b. Ibnu Katsir | - | - | - | - | 2 | 2 | |
II. | SHOROF | | | | | | | |
| a. Tashripan | 2 | - | - | - | - | - | |
| b. Shorof | - | 2 | - | - | - | - | |
III. | HADITS | | | | | | | |
| a. Hadits Arbain | 2 | - | - | - | - | - | |
| b. Mukhtarol Ahadits | - | 2 | 2 | - | - | - | |
IV | ULUMUL HADITS | | | | | | | |
| - Minhatul Mugits | - | - | 2 | - | - | - | |
V. | FIQH | | | | | | | |
| a. Fiqh Wadih | 2 | - | - | - | - | - | |
| b. Muinul Mubien | - | 2 | - | - | - | - | |
| c. Taqrieb | - | - | 2 | - | - | - | |
| d. Bulughul Marom | 2 | 2 | 2 | - | - | - | Pengajian bersama |
| e. Fiqh Sunnah | - | - | - | 2 | 2 | 2 | |
| f. Subulussalam | - | - | - | 2 | 2 | 2 | |
VI. | USHUL FIQH | | | | | | | |
| a. Mabadiul Awaliyah | - | - | 2 | - | - | - | |
| b. Assullam | - | - | - | 2 | - | - | |
| c. Al-Bayan | - | - | - | - | 2 | - | |
| d. Jam’ul Jawame | - | - | - | - | - | 4 | |
VII. | MA’ANI | | | | | | | |
| a. Majmu Isti’arah | - | - | 2 | - | - | - | |
| b. Istiarah | - | - | - | 2 | 2 | - | |
| c. Jauhar Maknun | - | - | - | - | - | 3 | |
VIII | BAHASA ARAB | | | | | | | |
| a. Muhadatsah | 2 | 2 | 2 | - | - | - | |
| b. Insya/Imla | - | 2 | 2 | - | - | - | |
| c. Mutholaah | - | - | - | 2 | - | - | |
IX. | TAPAK SUCI | 2 | 2 | 2 | 2 | - | - | Ektra Kulikuler |
X | Keterampilan Menjahit | - | - | - | 2 | 2 | 2 | Ektra Kulikuler |
| JUMLAH | 16 | 18 | 22 | 20 | 20 | 21 | |
NAMA GURU DAN BIDANG STUDI
PONDOK PESANTREN AL-FURQON MUHAMMADIYAH
CABANG CIBIUK – GARUT
NO | KELAS | BIDANG STUDY | NAMA GURU | KET |
I. | I. | a. Jurumiyah | Ust, Irfan Fauzi | |
| | b. Bahasa Arab | Ustdz, Tini Supriatin | |
| | c. Tasripan | Ustdz, Eva Rosdiana | |
| | d. Fiqhul Wadih | Ust, Irfan Fauzi | |
| | d. Hadits Arbain | Ust, Lalan Jaelani | |
| | e. Tazwid | Ustdz, Tini Supriatin | |
| | | | |
| II. | a. Mutamimmah | Ust, Iden Abdurrahman | |
| | b. Shorof | Ust, Lalan Jaelani | |
| | c. Bahasa Arab | Ust, gunawan Fauzi | |
| | d. Bulughul Marom | Ust, Toni Ardi | |
| | e. Muinul Mubien | Ustdz, Neng Setiawati | |
| | f. Hadits Arbain | Ust, Gunawan Fauzi | |
| | | | |
| III. | a. Al-Fiyah | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | b. Jawahirul Kalamiyah | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | c. Mabadi’ul Awaliyah | Ustdz, Tini Supriatin | |
| | d. Majmu Istiarah | Ustdz, Tini Supriatin | |
| | e. Subulussalam | Ust, Burhanudin | |
| | f. Tafsir Jalalaen | Ust, Burhanudin | |
| | g. Rohbiyah/Waris | Ust, Gunawan Fauzi | |
| | | | |
| IV. | a. Al-fiyah | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | b. As-Sullam | Ust, Moh. Dahlan S.Ag | |
| | c. Subulussalam | Ust, Burhanudin | |
| | d. Samar Qondi | KH. A. Kosasih | |
| | e. Minhatul Mugis | Ust, Moh. Yunus | |
| | f. Ulumu Tafsir | Ust, Moh. Yunus | |
| | g. Tafsir Jalalen | Ust, Burhanudin | |
| | h. Fiqh Sunnah | Ust, Moh. Dahlan S.Ag | |
| | | | |
| V. | a. Al-Fiyah Jilid II | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | b. Al-Bayan | Ust, Moh. Dahlan S.Ag | |
| | c. Tafsir Ibnu katsir | Ust, Yanto Asyatibi, S.Ag | |
| | d. Syarah Al-Hadits Bukhori | Ust, Moh. Yunus | |
| | e. Syarah Al-Hadits Muslim | Ust, Moh. Yunus | |
| | f. Subulussalam | Ust, Moh. Dahlan, S.Ag | |
| | g. Mantiq | Ust, Moh. Yunus | |
| | h. Ulumul Hadits | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | | | |
| VI. | a. Jam’ul Jawame Jilid I | Ust, Moh, Yunus | |
| | b. Jam’ul Jawame Jilid II | Ust, Moh, Yunus | |
| | c. Jauhar Maknun | Ust, Moh, Yunus | |
| | d. Waroqot | Ust, Moh. Dahlan, S.Ag | |
| | e. Kutubussittah | Ust, Moh. Dahlan, S.Ag | |
| | f. Al-Um | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
| | g. Tafsir Al-Ausy | Ust, Yanto Asyatibie S.Ag | |
Cibiuk, Juli 2011
Pondok Pesantren Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk
Pimpinan Umum,
UST, YANTO ASYATIBI, S.Ag
0 komentar:
Posting Komentar