Assalamu'alaikum . . Wr. Wb. . Selamat Datang Di Ma’had Al-Furqon Muhammadiyah Cibiuk-Garut_Mohon Maaf Apabila Terdapat Kesalahan Wassalam . .

Akui Muhammad Nabi Terakhir, Ahmadiyah Berubah

Posted by Ayub Cibiuk 23.19, under | No comments

Akui Muhammad Nabi Terakhir, Ahmadiyah Berubah

Ditulis pada oleh erwan
JAKARTA - Dirjen Bimas Islam Departemen Agama Nasarudin Syamsudin menilai telah terjadi perubahan besar dari ajaran Ahmadiyah Qadiyan dengan mengakui Muhammad sebagai Nabi terakhir dan Mirza Ghulam Ahmad sebagai guru, mursyid, atau pembawa berita gembira.
“Kami bersyukur Alhamdulillah telah terjadi perubahan besar di dalam ajaran Ahmadiyah Qadiyah, ini adalah sebuah langkah besar,” kata Nasarudin kepada okezone di Jakarta, Selasa (15/1/2008).
Mantan Purek III UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan, ada 2 aliran Ahmadiyah yaitu Gerakan Ahmadiyah Indonesia (GAI) adalah pengikut Ahmadiyah Lahore dan Jamaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang merupakan pengikut Ahmadiyah Qadiyan.
Lahore tidak masalah, mereka hanya menjadikan Mirza Ghulam sebagai pembaharu. Tapi Ahmadiyah Qadiyan yang selama ini susah dan selalu menyebut Mirza Ghulam sebagai nabi,” jelasnya.
Namun, setelah 10 kali pertemuan, terakhir Senin (14/1), diputuskan 12 poin. Ada 2 poin yang merupakan langkah besar dari pertemuan tersebut, yaitu Ahmadiyah Qadiyan mengakui Nabi Muhammad sebagai Nabi penutup dan mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai Guru, Mursyid, pembawa kabar baik dan peringatan serta pengembang mubasysyira.

 

 

7 Responses to “Akui Muhammad Nabi Terakhir, Ahmadiyah Berubah”

  1. irham bahtiar, di/pada Januari 17th, 2008 pada 6:59 pm Dikatakan:
saya hanya ingin bertanya pada jemaat ahmadiyah satu saja dan pendek. KALAU MEMANG AHMADIYAH AJARANNYA SAMA DENGAN ISLAM, KENAPA HARUS MASUK ALIRAN AHMADIYAH? TOH SELAMA INI KAN UMATNYA ISLAM JUGA KAN…JADI KENAPA HARUS MEMAKAI KATA AHMADIYAH LAGI? BUKANKAH ISLAM CUMA ADA SATU YAITU PENGIKUT ALLAH DAN MUHAMMAD RASULNYA ? jadi kesimpulannya adalah kecurigaan selama ini bahwa ahmadiyah ini sebenranya adalah bentukan orang2 kristen yang berada di london. kalo memang benar si mirza gulam ahmad itu, kenapa orang india sendiri atau pakistan tidak amu mengikutinya? kita tahu bahwa agama yang besar diindia adalah hindu dan sikh justru. karena itu sadarlah hai orang2 indonesia yang mengikuti ahmadiyah, jika anda mengikuti 12 butir kesepakatan yang ditulis pengurus ahmadiyah tersebut berarti anda tidak perlu lagi masuk jamaah ahmadiyah karena 100 % anda sudah penganut islam tanpa embel2 ahmadiyah lagi !
  1. Irham Bahtiar, di/pada Januari 17th, 2008 pada 7:34 pm Dikatakan:
saya hanya ingin bertanya pada jemaat ahmadiyah satu saja dan pendek. KALAU MEMANG AHMADIYAH AJARANNYA SAMA DENGAN ISLAM, KENAPA HARUS MASUK ALIRAN AHMADIYAH? TOH SELAMA INI KAN UMATNYA ISLAM JUGA KAN…JADI KENAPA HARUS MEMAKAI KATA AHMADIYAH LAGI? BUKANKAH ISLAM CUMA ADA SATU YAITU PENGIKUT ALLAH DAN MUHAMMAD RASULNYA ?
jadi kesimpulannya adalah benar kecurigaan selama ini bahwa ahmadiyah ini sebenarnya adalah bentukan orang2 kristen yang berada di london. kalo memang benar si mirza gulam ahmad itu, kenapa orang india sendiri atau pakistan tidak mau mengikutinya? kita tahu bahwa agama yang besar diindia adalah hindu dan sikh justru. karena itu sadarlah hai orang2 indonesia yang mengikuti ahmadiyah, jika anda mengikuti 12 butir kesepakatan yang ditulis pengurus ahmadiyah tersebut berarti anda tidak perlu lagi masuk jamaah ahmadiyah karena 100 % anda sudah penganut islam tanpa embel2 ahmadiyah lagi !
ingat kisah ini sama halnya dengan kisah paulus yang mengaku mendapat perintah dari yesus untuk menyebarkan keyakinannya yang salah satunya merumuskan trinitas yang mengakui ketuhanan yesus. padahal jelas2 kita tahu yesus atau nabi isa as adalah nabi pembawa al kitab yang juga diyakini di alqur’an. jadi kesimpulannya paulus lah yang merusak ajaran yesus dengan mengaku2 sebagai utusan terakhirnya.
contoh yang paling dekat lagi, masih ingat dengan seorang ahmad mossadeq yang mengaku sebagai AL MASIH AL MAWUUD ? apa bedanya orang ini dengan mirza gulam ahmad? dia juga seorang manusia yang mengaku diutus sebagai pembawa ajaran terakhir alias nabi. tapi tujuannya sebenarnya ahanya satu, memecah belah islam agar pengikut islam bingung.
Ketika sudah diteror sedemikian rupa, jemaat ahmadiyah malah melakukan kompromi dengan mengatakan bahwa mirza gulam ahmad bukanlah nabi bagi mereka. padahal silahkan buka website mereka di http://www.ahmadiyah.org atau http://www.ahmadiyah.info. disitu jelas jelas mereka menyebut mirza gulam ahmad dengan menambahi embel2 “as” selayaknya seorang nabi. yang dilakukan sekarang ini hanyalah bukti dari ketakutan mereka karena sudah terpojok. tetapi sbenarnya mereka tetap menjalankan keyakinan spt itu. tetapi yang lebih anehnya lagi mengapa pemerintah gampang dapat dikibulin spt itu ? apakah mereka tidak meneliti situs2 ataupun data2 ahmadiyah? spt yang dilakukan tim pencari fakta MUI ? pemerintah hanya menilai atas dasar pengakuan. mana ada maling ngaku maling? ataukah pemerintah menganggap ahmadiyah telah bertobat? tapi adakah sebuah keyakinan dasar bisa diubah apalagi ahmadiyah ini sudah mendunia? dinegaranya saja ditolak itulah mengapa mereka pindah ke london ( negara non muslim ). seandainya saya bukan seorang muslim sekalipun tentu akan muntah, jijik dan tidak simpati lagi dgn ahmadiyah, sebab ini adalah bukan sebuah agama melainkan akal akalan politik yg bertujuan merusak sebuah agama lain (islam) karena mereka tidak konsisten terhadap agamanya sendiri. mana ada agama yang bisa berkompromi terhadap akidahnya? coba kita analisa ada apa dibalik ini semua? saya tidak menyalahkan jamaah ahmadiyah indonesia, karena mereka adalah saudara2ku yang menjadi korban penipuan orang2 london yang ingin merusak islam.
wahai umat Islam indonesia, kita janganlah terlalu terpancing emosi terhadap munculnya aliran yang mengaku2 islam sebagaimana ahmadiyah ini. sebab alqur’an sendiri telah menuliskan hal ini jauh sebelum hari ini. disitu telah di ramalkan bahwa islam akan terpecah, dan ketika dunia akan kiamat akan banyak bermunculan orang2 yang mengaku sebagai nabi ataupun perpecahan dalam islam sendiri. jadi sebenarnya umat islam tidak perlu marah melainkan bersyukur bahwa apa yang telah dituliskan di alqur’an ternyata semuanya telah terbukti dimasa kini dan itu semakin menguatkan aqidah kita pada keislaman kita bahwa inilah kitab yang benar. JIKA AHMADIYAH TIDAK ADA MAKA YANG DIKATAKAN QUR’AN SELAMA INI TENTU SALAH. BAHWA MEMANG AKAN DATANG RANG2 YANG AKAN MENGHANCURKAN ISLAM DAN MEREKA TIDAK AKAN RELA SAMPAI AGAMA ISLAM ITU HANCUR, SEKALIPUN HARUS MENYARU ( MENYAMAR ) MENJADI AGAMA YANG SEAKAN AKAN ISLAM BUNGKUSNYA TETAPI SEBENARNYA DIBUAT OLEH ORANG KAFIR SENDIRI UNTUK MEMECAH BELAH DAN MENGHANCURKAN ISLAM YG DIBAWA OLEH RASULULLAH SAW !
  1. Erwan, di/pada Januari 17th, 2008 pada 8:45 pm Dikatakan:
Pertanyaan mas irhambahtiar lebih layak dijawab oleh Jemaat Ahmadiyah Indonesia (Qadiyan).
Yang perlu saya terangkan disini adalah bahwa sebelum 1900 Gerakan ke mujaddidan ini tidak ada nama, namun karena alasan Sensus berkut ini selebaran menganai hal itu:
‘Berhubung dengan akan adanya penghitungan cacah jiwa yang resmi oleh Pemerintah, maka persiapan sudah dibuat, yakni setiap golongan, yang inti pegangan pelajarannya berbeda dengan golongan lainnya, akan dimasukkan dalam register pada kolom yang khusus, dan apa juga nama golo-ngan itu, mesti akan masuk kedalam dokumen resmi……… sebab itu nama yang tepat untuk Gerakan ini dan kami setujui, ialah Muslimin golongan Ahmadiyyah. Nama ini diberi-kan kepada golongan ini karena Nabi Suci kita mempunyai dua nama, yang satu Muhammad, satunya lagi Ahmad. Nama Muhammad ini menunjukkan sifat jalalnya, yaitu keagungan dan kemuliaannya, yang berisi ramalan ( prophecy ), bahwa Nabi Suci akan membinasakan dengan pedang barang siapa yang mempergunakan pedang untuk membinasakan Islam dan membunuh beratus-ratus muslimin. Sedang nama Ahmad menunjukkan jamalnya ( Keindahannya ) yang ber-arti, bahwa Nabi Suci akan menyiarkan damai dan keselara-san didunia. Begitulah maka Allah yang Maha Kuasa memba-gi kedua nama ini dalam zaman kehidupan Beliau, yakni zaman kehidupan Beliau di Mekkah itu terbabarnya nama Ahmad, yang dikatakan Muslimin harus memajukan perkara Islam sementara menderita berbagai macam tindasan dan penganiyaan; sedang kehidupannya dizaman Madinah terba-barlah arti Muhammad, tatkala menundukkan para penentang dan tuntutan keadilan dianggap perlu oleh Kebijaksanaan Ilahi. Tetapi diramalkan juga, bahwa pada akhir zaman arti nama Ahmad akan terbabar lagi. Jadi oleh karena inilah maka tepatlah golongan ini dinamakan golongan Ahmadiyyah “ Selebaran 4 November 1900
Wasalam
  1. Irham bahtiar, di/pada Januari 17th, 2008 pada 9:38 pm Dikatakan:
berarti sekali lagi terbukti bahwa jemaah ahmadiyah memang pintar mencari cari alasan mengelak !
apakah anda juga termasuk didalamnya?
bukankah nabi muhammad saw memerintahkan kita umatnya supaya bersatu ? kenapa dgn alasan sensus dll, ada aliran yng bernama ahmadiyah terbentuk? bagi orang yg pintar sudah pasti tahu ini sebuah akal2an mencari pembenaran kelompok. sekali lagi saya menilai ahmadiyah ini dari sudut pandang diluar islam jadi tidak subyektif.
JADI MENGAPA HARUS BERDIRI DALAM AHMADIYAH DAN BUKAN ISLAM TETAP TIDAK TERJAWAB !
  1. Roy Marten, di/pada Januari 18th, 2008 pada 6:31 am Dikatakan:
Nasaruddin, Mantan Purek III UIN Syarif Hidayatullah ini entah bebal apa bodoh ya ga tau lah. Sama ada salah satu cabang Ahmadiyah itu ngaku Nabi Muhammad sebagai rasul terakhir atau tidak, ajaran itu memang udah nyeleweng. Udah murtad atuh.
Murtadnya ajaran Ahmadiyah bukan hanya kerna soal memperakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Ada banyak lagi lho.
Pengakuan Ketua Ahmadiyah Indonesia itu ga bisa di terima selagi dia tidak keluar dari Ahmadiyah! Walau apa pun alasan dan kompromi dari Ahmadiyah, Ahmadiyah itu emang udah sesat dan kafir!
Hanya Indonesia yang membenarkan Ahmadiyah! Merasa bangga?! Demokrasi?!
  1. erwan, di/pada Januari 21st, 2008 pada 8:52 am Dikatakan:
Memang kita semua menginginkan Islam itu bersatu, namun dalam hal memperjuangkan Islam boleh-boleh saja seseorang mempunyai kelompok atau wadah atau organisasi. Bukankah Sayyidina Ali pernah mengatakan bahwa:
“Kejahatan yang terorganisir bisa mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir”
Bila kita tidak berorganisasi, bagaimanakah kita bisa memerangi Amerika dan Eropa yang menurut keyakinan kami adalah Dajjal yang kepadanya umat Islam harus memerangi?, bagaimana mungkin kekuatan Dajjal itu bisa dikalahkan bila kita memeranginya sendiri-sendiri?. Jadi dalam pandangan kami, Ahmadiyah HANYALAH wadah kami untuk memperjuangkan Islam, tidak lebih. Dan kami juga mengakui adanya segolongan lain yang juga turut memperjuangkan Islam, silahkan baca di http://studiislam.wordpress.com/gerakan-ahmadiyah-indonesia/
point SIkap Gerakan Ahmadiyah Indonesia
terhadap sesama Muslim pada point 3 nya:
3. Gerakan Ahmadiyah menyadari bahwa ada golongan dan perkumpulan Islam yang mengabdi dan berbakti kepada Allah semata-mata menurut kekuatan dan kecakapannya sendiri. Golongan dan perkumpulan itu diakui sebagai sahabat, bahkan sebagai saudara. Gerakan Ahmadiyah ikut bersyukur, jika golongan atau perkumpulan Islam semacam itu mendapat kemenangan, dan jika mendapat kesulitan dan kemalangan Gerakan Ahmadiyah ikut beristighfar, bahkan suka memberi pertolongan jika mereka mau menerimanya.
Wass
  1. erwan, di/pada Januari 21st, 2008 pada 9:01 am Dikatakan:
Mas Roy Marten
Murtadnya ajaran Ahmadiyah bukan hanya kerna soal memperakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir. Ada banyak lagi lho.
Itu menurut Mas Roy Marten, namun TIDAK menurut Sejjen Muhammadiyah dan Ketua PBNU, berikut penjelasannya:
Bila JAI telah menyatakan Nabi Muhammad sebagai nabi penutup dan Alquran sebagai kitab suci, berarti sudah tidak ada masalah. Kita harus bimbing mereka. Tapi, jangan hanya sebagai lips service. Pernyataan itu harus diyakini dan diamalkan dalam kehidupan peribadatan mereka. Jika ternyata nantinya mereka kembali pada ajaran mereka, maka pemerintah harus tegas dengan membubarkan mereka.
Goodwill Zubair
Sekjen Muhammadiyah
Asalkan mereka mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir, dan Alquran sebagai kitab suci, maka sudah selesai urusan. Selanjutnya, umat Islam hanya tinggal membina mereka.
Said Aqiel Siradj
Ketua PBNU
Kini tugas PAKEM adalah mengawasi Jemaat Qadiyani seperti, periksa AD/ART mereka, dilihat apakah mesjidnya telah dibuka untuk umum dalam hal golongan umat islam manapun boleh mengisi Khutbah dan menjad Imam shalat dsb. Menurut saya berilah mereka kesempatan.
Wasalam

0 komentar:

Posting Komentar

Linkwithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blog Archive